Terjadi Lonjakan Kasus Aktif, Forkopimda Situbondo Gelar Rakor Evaluasi Penanganan Covid-19
20 Jun
Terjadi Lonjakan Kasus Aktif, Forkopimda Situbondo Gelar Rakor Evaluasi Penanganan Covid-19

SITUBONDO - Terjadi Lonjakan Kasus Aktif, Forkopimda Situbondo Gelar Rakor Evaluasi Penanganan Covid-19ITUBONDO - Kabupaten Situbondo terus mengalami lonjakan kasus aktif Covid-19. Tercatat hingga kemarin, Sabtu (19/6/2021) terdapat 27 kasus baru, sehingga total ada 2698 kasus terconfirm virus mematikan ini. Menyikapi hal tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Situbondo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penanganan Covid-19, Minggu (20/6/2021). Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Graha Amukti Praja. 

Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada Direktur RSUD agar menambah tempat tidur di ruangan intensive care unit (ICU) dan isolasi Covid-19. "Saya sudah menginstruksikan kepada Direktur RSUD dr Abdoer Rahem, Asembagus dan Besuki agar menambah bed. Seperi di RSUD Asembagus itu ada 8 bed di ruang ICU dan 14 bed di ruang isolasi, itu agar ditambah," ujar bupati.

Orang nomor satu di Kota Santri ini juga meminta kepada Kepala Puskesmas Se-Situbondo untuk membuat ruang isolasi Covid-19. Sehingga, pasien Covid-19 bisa diisolasi di Puskesmas. "Saya harap ada 3 hingga 4 ruangan per Puskesmas," singkatnya.

Lebih lanjut, Mantan Kadis PUTR Kabupaten Lumajang ini mengungkapkan, Satgas Covid-19 sudah mengirim surat edaran (SE) kepada Ponpes dan lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Situbondo. "SE nya sudah kita kirim ke kecamatan. Kita ingin agar ada pembatasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Situbondo, AKBP Imam Rifai menjelaskan, dalam penegakan protokol kesehatan Satgas Covid-19 agar menggandeng toko agama yang ada di setiap desa dan memanfaatkan media sosial secara masif. 

"Biasanya, warga itu bisa patuh ketika ada toko agama yang di hormati. Selain itu, penggunaan media sosial seperti, Facebook, Whatsapp, IG, YouTube itu perlu ditingkatkan. Dengan begitu saya yakin akan timbul kesadaran dari masyarakat akan bahayanya virus corona ini," paparnya.

Ditempat yang sama, Dandim 0823 Neggy Kuntagina menjelaskan, bahwa salah satu faktor tingginya angka penyebaran Covid-19 di Situbondo adalah rendahnya tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes). "Kita lihat masyarakat masih banyak yang abai terhadap Prokes Covid-19, dan ini ketika lebaran idulfitri 1442 Hijriah kemarin," tutupnya. (Humas).


Dibaca : 213X