Perekonomian Situbondo
20 Jun
Perekonomian Situbondo

Bulan September 2010 merupakan awal kepemimpinan Dadang – Rachmad dengan pertubuhan ekonomi Kabupaten Situbondo masih di angka 5,75 persen. Angka itu di bawah pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur dan Nasional. Namun, kini yang terjadi adalah sebaliknya. BERBAGAI upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut. Langkah ini tentunya didukung oleh berbagai pihak. Hasilnya, tidak mengecewakan. Sebab, dari tahun 2011 – 2013 menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Yakni dari 6,3 persen, meningkat lagi menjadi 6,87 persen. Angka itu sampai melampaui target RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2015 yang ditargetkan sebesar 6,17 persen. Tidak hanya melampaui angka target RPJMD tahun 2015, tapi juga melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang berada di angka 6,68 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,7 persen. “Keadaan ini menunjukkan bahwa produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh Kabupaten Situbondo semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga kemakmuran masyarakat Situbondo semakin meningkat pula,” terang Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Lebih jauh Bupati menerangkan, capaian kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Situbondo tersebut dibangun dari struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dibangun dari tiga struktur ekonomi yang dominan. Yaitu, sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran ; sektor Pertanian dan sektor Industri Pengolahan. PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2010 sebesar masih Rp 8.273.951.760.000, kemudian meningkat pada tahun 2011 sebesar Rp 9.282.952.880.000. Pada tahun 2012 kembali meningkat sebesar Rp 10.496.826.660.000,- dan PDRB ADHB tahun 2013 meningkat lagi menjadi sebesar Rp 11.749.384.830.000,-. “Kondisi ini menunjukkan bahwa produk barang dan jasa yang dihasilkan dari sejumlah sektor ekonomi di Kabupaten Situbondo mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang positif. Untuk jumlah PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) pada tahun 2010 sebesar Rp 3.522.055,33. Tahun 2011 meningkat sebesar Rp.3.744.411.600.000,- , PDRB ADHK tahun 2012 sebesar Rp.3.989.292.980.000,- dan PDRB ADHK tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp 4.263.528.370.000, Dalam Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di depan DPRD Kabupaten Situbondo, Bupati Dadang Wigiarto juga menyampaikan prosentase tingkat pengangguran terbuka. Kata Bupati, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Situbondo fluktuatif. Yaitu, pada tahun 2010 angkatan kerja sebesar 360.595 orang, tahun 2011 menurun menjadi 353.821 orang dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 354.206 orang. “Jumlah penduduk pencari kerja atau pengangguran mengalami perubahan yang fluktuatif yaitu pada tahun 2010 sebesar 11.289 orang dan tahun 2011 meningkat sebanyak 16.756 orang kemudian turun menjadi 11.653 orang pada tahun 2012,” papar Bupati. Indikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan sebagai indikasi keberhasilan dalam menangani masalah pengangguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT Kabupaten Situbondo pada tahun 2010 sebesar 3,13 persen, meningkat menjadi 4,74 persen pada tahun 2011, menurun menjadi 3,31 persen pada tahun 2012 dan semakin menurun menjadi lebih baik yaitu 3,07 persen pada tahun 2013. “Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam menangani masalah pengangguran sudah menampakkan hasil yang semakin baik,” tegas Bupati. Demikian juga masalah persentase penduduk miskin. Jika dibandingkan jumlah total Penduduk Kabupaten Situbondo semakin menurun dari tahun ke tahun. Yaitu, jika pada tahun 2010 sebesar 16,23 persen menurun menjadi 15,10 persen, pada tahun 2011, semakin menurun pada tahun 2012 menjadi 14,24 persen. Kemudian tahun 2013 turun sebesar 13,79 persen (angka sementara). Dari prosentase tersebut, lanjut Bupati, jika dikonversi ke dalam jumlah penduduk miskin, maka diketahui jumlah penduduk miskin di Kabupaten Situbondo pada tahun 2010 sebanyak 105.108 jiwa, tahun 2011 menurun menjadi 98.458 jiwa, tahun 2012 semakin menurun menjadi 93.512 jiwa. Demikian juga tahun 2013 semakin menurun lagi menjadi sebesar 91.118 jiwa (angka sementara). “Secara umum, penurunan tingkat kemiskinan tersebut di atas sejalan dengan kenaikan jumlah PDRB dan pendapatan perkapita penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Kondisi ini disebabkan oleh semakin banyaknya industri kecil yang tumbuh dan semakin berkembang sehingga menyerap tenaga kerja semakin banyak,” papar Bupati. Hal tersebut juga seiring dengan kecenderungan penurunan jumlah penduduk usia 15 tahun yang menganggur yaitu pada tahun 2010 sebanyak 11.289 jiwa. Pada tahun 2011 sebanyak 16.756 jiwa dan pada tahun 2012 sebanyak 11.653 jiwa yang menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia semakin banyak. Pemerintah Kabupaten Situbondo terus bersinergi dengan masyarakat untuk melakukan program dan kegiatan yang bisa mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Selain itu, menggandeng pengusaha besar agar mau berinvestasi di Kabupaten Situbondo dengan didukung oleh situasi keamanan yang kondusif dan aman. (Sumber : edy supriyono/Radar Banyuwangi)


Dibaca : 356X