400 Hektar Lahan di Asembagus Terancam Kekeringan, Bupati Bung Karna Turun Langsung
07 Mar
400 Hektar Lahan di Asembagus Terancam Kekeringan, Bupati Bung Karna Turun Langsung

SITUBONDO- 400 hektar lahan sawah di Kecamatan Asembagus terancam kekeringan. Pasalnya, talang air saluran irigasi yang mengairi enam desa rusak.

Yakni, Desa Awar-awar, Parante, Kedunglo, Curah Kalak, Mojosari, Kertosari. 

Salah seorang warga Desa Parante, Kecamatan Asembagus, Fauzi menerangkan bahwa saluran irigasi itu mengairi beberapa desa.  

"Yang rusak bawahnya ini, ambruk semua, gorong-gorongnya sudah ambruk semua. Jadi cor-annya menghadang jalannya air," katanya. 

Ia menerangkan sebenarnya karena kondisi ini saluran itu terpaksa ditutup sekitar sebulan terakhir. Sementara ini pengairan untuk sawahnya bergantung pada air hujan. 

Dirinya berharap saluran irigasi yang dibangun pada tahun 1999, 2013 dan empat tahun lalu ini segera diperbaiki. 

"Saya harap supaya cepat dibangun (diperbaiki, red)," kata laki-laki kelahiran tahun 1951 itu. 

Mengetahui hal ini, Bupati Situbondo Karna Suswandi langsung merespon cepat. Yakni dengan meninjau langsung rusaknya talang saluran irigasi di Desa Parante, Kecamatan Asembagus, Minggu (7/3/2021). 

Kata Bung Karna, panggilan akrabnya, rusaknya talang air saluran irigasi ini berpengaruh besar terhadap penghasilan petani di sekitar. Karena, dengan rusaknya talang air saluran irigasi ini ratusan hektar lahan itu terancam menjadi sawah kering dan tegalan. 

"Sebab kalau tidak dilakukan saat ini, tentu menjadikan sawah-sawah yang tadinya produksi akan menjadi kering. Dan akan menjadi tegalan yang tidak bisa berfungsi," tutur Bung Karna. 

Ia mengaku sebenarnya penyelesaian daerah irigasi ini menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Namun, karena tadi UPT PSDA (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air) Provinsi Jatim yang ada di Bondowoso sudah menyetujui untuk segera ditangani pemerintah kabupaten. 

Maka untuk pelayanan cepat bagi masyarakat, pihaknya akan melakukan perbaikan melalui anggaran APBD. 

"Karena ini akan diambilkan dari dana darurat atau dana tak terduga yang ada di APBD kita," tutupnya.(Humas)


Dibaca : 991X